Hammad Hendra
Rabu, Mei 07, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto (Dok. Sekretariat Presiden) |
PEWARTA.CO.ID - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan alasan mengapa dirinya dan sejumlah purnawirawan TNI memutuskan untuk aktif di dunia politik, termasuk dalam pembentukan partai politik.
Hal ini ia sampaikan dalam acara Halalbihalal bersama para purnawirawan TNI/Polri yang digelar di Jakarta pada hari Selasa.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa langkah memasuki dunia politik bukan didorong oleh ambisi pribadi, melainkan oleh rasa tanggung jawab besar dan kecintaan yang mendalam terhadap bangsa dan tanah air.
"Saya terjun ke medan politik karena Angkatan '45 mengajarkan kepada saya dan kepada kalian semua bahwa kita harus menyelamatkan bangsa dan rakyat dan tanah air kita," katanya.
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa dirinya tidak dapat menerima kenyataan jika kekayaan alam yang melimpah di Indonesia justru tidak bisa dinikmati oleh rakyat sendiri.
Hal ini menjadi salah satu alasan dirinya mendirikan Partai Gerindra sebagai wadah perjuangan politik yang berpihak kepada kepentingan nasional.
Ia juga menyoroti peristiwa reformasi tahun 1998 yang menurutnya turut diprakarsai oleh tokoh-tokoh militer dan kepolisian.
Mereka dengan sukarela melepas kekuasaan demi mendukung perubahan dan perbaikan demokrasi di Indonesia.
"TNI selalu dituduh bahwa mau jadi diktator. Coba buka sejarah dunia, tunjukkan contoh di mana ada sebuah tentara yang mundur dari politik dari kekuasaan. Kami mundur dengan rela. Yang menyukseskan reformasi itu adalah tokoh-tokoh TNI dan Polri, ABRI," katanya.
Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa rasa nasionalisme tidak serta-merta hilang ketika seseorang telah purnatugas dari militer.
Justru, semangat untuk terus berkontribusi bagi negara tetap hidup.
"Begitu pensiun, rasa cinta tanah air dan tanggung jawab untuk menyelamatkan bangsa masih kuat. Oleh karena itu, banyak senior TNI seperti Pak Edi Sudrajat, Pak Try Sutrisno, Pak SBY, Pak Wiranto, hingga saya sendiri membentuk partai," katanya.
Menutup pernyataannya, Prabowo menekankan bahwa langkah politik yang diambil oleh para purnawirawan merupakan bentuk penghormatan terhadap prinsip kedaulatan rakyat, bukan upaya untuk mempertahankan kekuasaan melalui kekuatan militer.
"Kita tunduk pada kedaulatan rakyat. TNI tidak mau berkuasa dengan senjata," katanya.