Hammad Hendra
Senin, Mei 05, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Pertemuan Purnawirawan TNI dengan Presiden Prabowo di istana bahas halal bihalal. (Foto: Dok. Ist) |
Jakarta, Pewarta.co.id – Pertemuan antara jajaran Purnawirawan TNI dengan Presiden Prabowo Subianto yang berlangsung di Istana Negara pada Rabu, 30 April 2025, ternyata hanya membahas satu agenda utama: rencana pelaksanaan acara halal bihalal yang melibatkan para purnawirawan TNI-Polri.
Hal ini diungkap secara terbuka oleh Pelaksana Tugas Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD), Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak.
Komaruddin menjelaskan bahwa audiensi tersebut bertujuan untuk melaporkan persiapan kegiatan halal bihalal kepada Presiden Prabowo, yang rencananya akan hadir sebagai tamu undangan.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir panitia penyelenggara, antara lain Ketua Panitia Letjen TNI (Purn) Dodik Widjanarko dan Wakil Ketua sekaligus Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI (Purn) Agustadi Sasongko Purnomo.
"Dirinya menegaskan, dalam pertemuannya di ruang kerja Presiden, panitia hanya memaparkan kapan pelaksanaan, tempatnya dan siapa saja yang diundang dalam acara halal bihalal tersebut," kata Komaruddin di Kantor PPAD, Matraman, Jakarta Timur, Minggu (4/5/2025).
Komaruddin memaparkan bahwa acara halal bihalal tersebut akan diselenggarakan pada 6 Mei 2025 di Balai Kartini, Jakarta.
Acara ini akan dihadiri sekitar 1.200 undangan yang terdiri dari para purnawirawan TNI dan Polri, serta anggota keluarga besar institusi tersebut.
Selain itu, sejumlah tokoh nasional juga akan diundang, termasuk Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, para kepala daerah, anggota DPR, dan beberapa menteri Kabinet Merah Putih.
Ia juga menegaskan bahwa acara semacam ini merupakan tradisi rutin yang biasa dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri sebagai bentuk silaturahmi antar sesama purnawirawan dan tokoh bangsa.
"Kegiatan halal bihalal ini juga sudah sering dilakukan, setelah Hari Raya Idul Fitri. Lain dari halal bihalal tidak ada yang kami bicarakan di sana.
Soal pernyataan sikap, dirinya menegaskan tidak akan menyampaikan ulang karena sudah dilakukan sebelumnya yang intinya bahwa semua mengajak untuk saling menyejukkan situasi, saling menghormati dan menjaga netralitas," tegasnya.
Dengan demikian, pertemuan tersebut tidak membahas hal-hal di luar kegiatan halal bihalal.
Komaruddin menekankan bahwa tidak ada agenda politik ataupun penyampaian sikap baru dalam audiensi tersebut, dan semua pihak diimbau untuk menjaga ketenangan serta menghormati perbedaan di tengah dinamika nasional saat ini.