Prabowo Sindir Elite Bangsa yang Abaikan Makna UUD 1945: 'Pura-pura Tak Tahu'

5 hours ago 4

Nimas Taurina

Nimas Taurina

Selasa, Mei 06, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

 'Pura-pura Tak Tahu'
Presiden RI Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato dalam acara Halalbihalal dengan Purnawirawan dan Keluarga Besar TNI/Polri di Balai Kartini Jakarta, Selasa (6/5/2025). (Dok. ANTARA).

PEWARTA.CO.ID - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto, menyampaikan kritik tajam kepada sejumlah elite bangsa yang dinilai tidak menghayati makna mendalam dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam acara halal bihalal bersama para purnawirawan TNI dan Polri, ia menyoroti adanya kecenderungan sebagian elite untuk mengabaikan, bahkan berpura-pura tidak memahami nilai-nilai konstitusi yang menjadi pijakan utama negara.

"Banyak di antara elite yang tidak memahami, tidak mau memahami, atau pura-pura tidak melihat arti dari pasal-pasal penting dalam UUD NRI Tahun 1945," tegas Prabowo saat menyampaikan pidato di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (6/5/2025).

Dalam pidatonya yang penuh semangat kebangsaan, Prabowo menekankan bahwa bangsa Indonesia harus kembali ke akar perjuangan dan jati dirinya. Ia menyoroti bahwa setiap kali Indonesia hendak berkembang dan mencapai kemajuan, selalu saja muncul hambatan berupa konflik internal yang menghambat proses tersebut.

"Tiap kali kita mau take off, dihajar kerusuhan, perang saudara, pemberontakan, suku lawan suku, agama lawan agama," katanya menggambarkan situasi berulang yang merusak persatuan bangsa.

Menurut Prabowo, pola konflik ini bukan sesuatu yang baru. Ia menyebut strategi kolonial “devide et impera” atau politik pecah belah, masih terus memengaruhi dinamika politik dan sosial Indonesia hingga hari ini.

Prabowo menegaskan bahwa Pancasila dan UUD 1945 merupakan warisan fundamental dari para pendiri bangsa, terutama generasi Angkatan 1945. Ia mengingatkan agar nilai-nilai tersebut tidak sekadar menjadi simbol formalitas, melainkan benar-benar dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Nilai-nilai konstitusi tersebut, lanjut Prabowo, selama ini telah melekat erat dalam kehidupan militer Indonesia, baik melalui Saptamarga, Sumpah Prajurit, maupun doktrin kemiliteran lainnya yang seluruhnya merujuk pada dasar negara.

Acara halal bihalal ini dihadiri oleh 1.210 peserta yang terdiri atas purnawirawan TNI/Polri dan keluarga besar TNI/Polri. Hadir pula tokoh-tokoh penting seperti Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, Sri Sultan Hamengkubuwono X, serta unsur pimpinan dan anggota DPR RI, menteri Kabinet Merah Putih, hingga pejabat tinggi TNI dan Polri.

Pada akhir acara, seluruh peserta menyatakan dukungan penuh terhadap program dan kebijakan pemerintahan Prabowo ke depan. Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa sinergi antara pemerintah dan kekuatan pertahanan nasional akan menjadi salah satu fondasi utama untuk menjaga stabilitas dan kemajuan bangsa.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |