Nimas Taurina
Selasa, Mei 06, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi - Melakukan hubungan intim selama masa kehamilan. (Dok. Alodokter). |
PEWARTA.CO.ID - Banyak pasangan suami istri merasa ragu atau khawatir saat ingin melakukan hubungan intim selama masa kehamilan. Padahal, jika dilakukan dengan benar dan dalam kondisi kandungan yang sehat, bercinta saat hamil justru aman dan bisa memberikan manfaat untuk ibu dan janin. Namun, tentu ada batasan dan posisi tertentu yang disarankan demi menjaga kenyamanan dan keamanan keduanya.
Di awal kehamilan, beberapa perubahan tubuh seperti naik-turunnya hormon, payudara yang terasa nyeri, mual di pagi hari, kelelahan, hingga suasana hati yang tidak stabil bisa membuat ibu hamil kehilangan gairah seksual.
Selain itu, seiring membesarnya perut dan rahim, beberapa ibu juga mulai merasakan ketidaknyamanan seperti sakit punggung yang bisa menghambat keinginan untuk berhubungan seksual.
Namun, hal ini tidak berlaku untuk semua. Beberapa ibu justru merasa lebih bergairah saat hamil karena peningkatan aliran darah ke area panggul. Jadi, jika kondisi tubuh mendukung dan tidak ada larangan medis, bercinta saat hamil tetap bisa dilakukan.
Selama kehamilan berjalan normal, tanpa komplikasi atau kondisi medis tertentu, seks saat hamil tergolong aman, bahkan di trimester awal. Tidak perlu khawatir janin akan terluka karena janin terlindungi dengan baik oleh cairan ketuban, otot rahim, serta otot panggul dan perut.
Salah satu manfaat seks saat hamil adalah memperlancar sirkulasi darah, yang secara tidak langsung membantu pengiriman nutrisi dan oksigen ke janin. Beberapa studi bahkan menunjukkan bahwa seks rutin selama kehamilan bisa menurunkan risiko preeklamsia. Hal ini karena protein HLA-G dalam sperma diyakini mampu memperkuat sistem imun ibu hamil.
Seks juga bisa membantu merangsang kontraksi alami menjelang persalinan, terutama saat memasuki minggu-minggu akhir kehamilan.
Berikut beberapa posisi bercinta yang disarankan untuk ibu hamil agar aktivitas seksual tetap nyaman dan tidak membahayakan kandungan:
-
Spooning
Posisi menyamping dengan pasangan di belakang sangat cocok untuk trimester akhir. Bumil bisa menambahkan bantal di antara kaki untuk membantu kenyamanan dan penetrasi. -
Side by Side (Saling Berhadapan)
Posisi ini dilakukan sambil berbaring berhadapan. Selain aman, posisi ini meningkatkan kedekatan emosional antara bumil dan pasangan karena kontak mata langsung. -
Woman on Top
Ibu berada di atas sehingga bisa mengatur kedalaman dan kecepatan penetrasi. Posisi ini juga mencegah tekanan pada perut. -
Doggy Style
Dilakukan dalam posisi berlutut dan membungkuk seperti merangkak. Posisi ini aman karena tidak menekan rahim dan bisa menghasilkan penetrasi lebih dalam.
Selain itu, seks oral juga diperbolehkan, selama dilakukan dengan hati-hati. Penting untuk diingat: hindari meniupkan udara ke dalam vagina, karena bisa menyebabkan emboli udara yang berbahaya. Seks anal tidak disarankan selama kehamilan karena risiko penyebaran infeksi bakteri dari anus ke vagina, terutama bila bumil memiliki wasir.
Meskipun umumnya aman, ada beberapa kondisi di mana seks saat hamil sebaiknya dihindari:
-
Pernah mengalami perdarahan berat saat hamil
-
Riwayat keguguran atau persalinan prematur
-
Sedang mengalami keputihan tidak normal atau perdarahan
-
Plasenta previa atau gangguan letak plasenta
-
Mengandung anak kembar
-
Air ketuban pecah dini
-
Serviks mulai membuka lebih awal
Jika pasangan memiliki penyakit menular seksual seperti herpes, HIV, atau klamidia, maka sebaiknya menggunakan kondom atau menghindari hubungan seks sepenuhnya untuk mencegah risiko penularan ke ibu dan janin.