Redaksi Pewarta.co.id
Jumat, Januari 17, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Wacana libur sekolah selama Ramadan terus menjadi perbincangan. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, memberikan pandangannya terkait usulan tersebut.
"Soal libur Ramadan, libur itu kami buat, kami tidak ada keberatan apapun. Tinggal sekarang seperti sudah pernah saya sampaikan sebelum ini, kalau libur, ini anak-anak kita arahkan untuk melakukan kegiatan apa? Itu yang kita bicarakan," ujar Yahya, yang akrab disapa Gus Yahya, di Kantor PWNU Jawa Timur, Kamis (16/1/2025).
Menurut Gus Yahya, meskipun wacana tersebut bisa diterapkan, perlu ada aktivitas alternatif yang diatur bagi para siswa agar waktu libur tetap produktif. Ia menegaskan pentingnya adanya rencana kegiatan yang jelas selama masa libur Ramadan.
"Jangan cuma bicara soal libur, kalau cuma libur lalu nggak disuruh apa-apa, tentu juga persoalan," katanya.
PBNU menyarankan agar pemerintah merancang program khusus yang bermanfaat untuk siswa selama Ramadan. Dengan demikian, pembelajaran tidak sepenuhnya terhenti.
"Kami setuju saja asal ada konstruksi yang jelas mengenai anak-anak sekolah ini kemudian diarahkan untuk berkegiatan apa?" tambahnya.
Gus Yahya juga menyoroti pentingnya mempertimbangkan kebutuhan siswa non-Muslim yang akan terkena dampak dari kebijakan libur ini.
"Termasuk anak-anak yang non-muslim. Anak sekolah tidak semuanya muslim. Dan non-muslim juga diliburkan. Lalu disuruh apa? Nah itu yang penting dibahas di situnya itu," tandasnya.
Gagasan libur sekolah selama Ramadan ini muncul setelah Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan bahwa pondok pesantren akan diliburkan selama Ramadan.
Namun, untuk sekolah negeri dan swasta yang berada di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag), keputusan masih dalam tahap pembahasan.
"Khususnya di pondok pesantren itu libur. Tetapi sekolah-sekolah yang lain juga masih sedang kita wacanakan. Nanti tunggulah penyampaian-penyampaian," kata Nasaruddin, seperti dikutip dari detikNews pada 31 Desember 2024.