Pewarta Network
Kamis, Januari 30, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi - Minuman coca-cola berkarbonasi. (Dok. OKEZONE). |
PEWARTA.CO.ID - Sejumlah produk minuman dari Coca-Cola Europacific Partners ditarik dari peredaran di beberapa negara Eropa setelah ditemukan kadar klorat yang melebihi batas aman. Senyawa ini merupakan produk sampingan dari disinfektan klorin dan biasanya terdapat dalam air minum, buah-buahan, serta sayuran segar.
Menurut peringatan dari Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) pada 2015, paparan klorat dalam jangka panjang dapat membahayakan kesehatan, terutama bagi anak-anak.
"Klorat dapat menghambat penyerapan yodium, dan jika dikonsumsi dalam konsentrasi tinggi dalam waktu singkat, dapat menurunkan kemampuan darah dalam menyerap oksigen, yang berisiko menyebabkan gagal ginjal," tulis laporan EFSA.
Coca-Cola Europacific Partners cabang Belgia mengumumkan bahwa mereka menarik sejumlah produk yang diproduksi dalam kaleng dan botol kaca isi ulang dengan kode produksi 328 GE hingga 338 GE. Namun, produk dalam kemasan botol plastik tidak terdampak.
Beberapa merek yang termasuk dalam daftar penarikan ini adalah Coca-Cola, Sprite, Fanta, Fuze Tea, Minute Maid, Nalu, Royal Bliss, dan Tropico.
"Coca-Cola Europacific Partners Belgia meminta konsumen untuk tidak mengonsumsi produk ini dan mengembalikan produk yang terkena dampak dengan kode ini ke tempat penjualan untuk pengembalian dana," ungkap perusahaan dalam pernyataannya, seperti dikutip oleh RT pada Kamis (30/1/2025).
Selain di Belgia, minuman yang mengandung kadar klorat berlebih ini juga telah beredar di negara-negara lain seperti Belanda, Jerman, Prancis, Luksemburg, dan Inggris sejak November 2024.
"Kami tidak memiliki angka yang tepat, tetapi yang jelas bahwa dalam jumlah yang cukup besar," ujar perwakilan Coca-Cola Europacific Partners Belgia.
Perusahaan menegaskan bahwa sebagian besar produk yang terdampak dan belum terjual telah ditarik dari rak-rak toko untuk mencegah risiko lebih lanjut.
Kadar klorat yang tinggi pertama kali terdeteksi dalam proses pemeriksaan rutin di fasilitas produksi di Ghent, Belgia. Perusahaan juga menyatakan bahwa penelitian oleh ahli independen menunjukkan risiko bagi konsumen tergolong rendah. Namun, mereka tetap melakukan tindakan pencegahan dengan menarik produk dari pasar.
Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan konsumen serta mempertahankan standar kualitas produk yang telah ditetapkan oleh perusahaan.