Hammad Hendra
Senin, April 28, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
Kota Batu, Pewarta.co.id – Badan Kepegawaian Negara (BKN) tengah menyiapkan berbagai kebijakan akseleratif guna mendorong peningkatan kompetensi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah daerah se-Indonesia.
Langkah ini bertujuan agar ASN semakin adaptif terhadap tantangan zaman serta mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas.
Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh, dalam acara retret kepala daerah se-Jawa Timur yang berlangsung di Kota Batu pada Minggu, memaparkan bahwa penguatan kompetensi ASN dilakukan melalui berbagai strategi.
Di antaranya adalah pengembangan talent pool, peningkatan literasi digital, serta penerapan sistem manajemen kinerja berbasis teknologi.
"Reformasi ASN bukan hanya soal struktur, tetapi perubahan perilaku kerja dan budaya melayani. Pengembangan ini dikarenakan ASN harus adaptif, kolaboratif, dan siap dengan tantangan masa depan," ujar Zudan.
Menurut Zudan, ASN tidak lagi cukup hanya sekadar hadir dan menyelesaikan tugas administratif.
Diperlukan kinerja yang produktif, inovatif, serta integritas tinggi untuk menjawab kebutuhan pelayanan publik di masa kini.
"ASN ini harus mampu memiliki kinerja yang produktif, inovasi, dan integritas," tambahnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya penerapan sistem merit dalam seluruh aspek manajemen sumber daya manusia ASN, mulai dari proses rekrutmen, pengembangan karier, hingga promosi jabatan.
Hal ini dinilai penting untuk menciptakan aparatur negara yang berintegritas dan mampu menghadirkan layanan publik yang berkualitas serta terpercaya.
"ASN yang berintegritas akan menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya," jelas Zudan.
Peran strategis ASN di era perubahan
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turut menggarisbawahi pentingnya peran ASN sebagai pilar utama dalam mewujudkan reformasi birokrasi.
Ia menekankan bahwa ASN harus mampu menghadirkan pelayanan publik yang prima, adaptif, serta berorientasi pada kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
"ASN Jawa Timur sebagai garda terdepan perubahan harus memiliki keinginan terus belajar, berinovasi, dan berorientasi pada pelayanan," kata Khofifah.
Ia juga menyampaikan pentingnya menyinergikan visi daerah, yaitu Nawa Bhakti Satya, dengan semangat Asta Cita nasional dalam upaya membangun pemerintahan yang bersih, efektif, dan melayani.
"Nawa Bhakti Satya sebagai wujud pengabdian Jawa Timur harus disinergikan dengan semangat Asta Cita nasional, yaitu pemerintahan yang bersih, efektif, dan melayani," ujarnya.
Sebagai Gubernur dua periode, Khofifah menekankan bahwa ASN masa kini dituntut tidak hanya cerdas secara teknis, tetapi juga profesional, melek digital, serta mampu beradaptasi dengan perubahan global dan dinamika sosial di tengah era disrupsi digital.
"ASN harus cepat beradaptasi dan tetap memegang teguh nilai integritas. ASN ini adalah wajah negara di mata rakyat," tutup Khofifah.