Bercak Darah di Popok Bayi, Perlu Khawatir atau Tidak?

2 weeks ago 13

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Sabtu, April 19, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Bercak Darah di Popok Bayi, Perlu Khawatir atau Tidak?
Ilustrasi. (Dok. ARTYOORAN/Shutterstock)

PEWARTA.CO.ID - Melihat bercak darah di popok bayi tentu bisa membuat orang tua panik.

Saat sedang mengganti popok si kecil lalu mendapati noda kemerahan, wajar jika muncul kekhawatiran bahwa ada masalah pada kesehatannya.

Namun, kondisi ini tidak selalu menjadi tanda bahaya yang serius.

Mengutip penjelasan dari Baby Center, terdapat beberapa alasan mengapa darah bisa muncul di popok bayi, dan sebagian besar penyebabnya tidak memerlukan penanganan medis darurat.

Bahkan, terkadang yang terlihat seperti darah sebenarnya hanyalah warna dari makanan tertentu yang dikonsumsi si kecil.

Kemungkinan penyebab darah di popok bayi

Bercak darah pada popok bisa disebabkan oleh hal-hal berikut:

1. Pengaruh hormon pada bayi Perempuan Pada bayi perempuan yang baru lahir, terkadang terlihat cairan kemerahan di popok.

Ini bisa terjadi karena hormon ibu yang sempat ditransfer selama masa kehamilan, dan kemudian menurun setelah bayi lahir.

Kondisi ini bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya seiring waktu.

2. Proses penyembuhan pasca sunat Untuk bayi laki-laki yang baru saja disunat, bercak darah kecil bisa muncul selama masa penyembuhan luka.

Ini biasanya normal, selama tidak disertai tanda infeksi atau pendarahan berlebihan.

3. Ruam Popok Ruam yang cukup parah pada area popok bisa menyebabkan kulit lecet hingga mengeluarkan darah.

Perawatan kulit yang tepat dan menjaga kebersihan dapat membantu mencegah kondisi ini memburuk.

4. Fisura Ani Robekan kecil di sekitar anus (fisura ani) bisa menimbulkan bercak darah, baik di popok maupun pada tinja.

Ini sering terjadi jika bayi mengalami sembelit atau mengejan keras saat buang air besar.

Biasanya, darah yang muncul hanya dalam jumlah sedikit dan tidak berulang.

Namun, jika Anda melihat perdarahan yang terus-menerus atau disertai gejala lain seperti demam atau rewel berlebihan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter anak.

Darah pada feses bayi: Apakah selalu bahaya?

Sering kali, warna kemerahan pada feses bukan berasal dari darah, melainkan akibat makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Makanan seperti bit, buah naga, atau tomat bisa membuat kotoran bayi tampak kemerahan.

Bahkan, beberapa jenis antibiotik seperti amoksisilin dan cefdinir juga dapat menyebabkan perubahan warna tinja menjadi merah atau gelap.

Namun, jika darah benar-benar terdapat dalam feses, maka umumnya akan terlihat dalam bentuk garis merah terang, bercak, atau warna merah gelap yang menyebar.

Perlu diwaspadai pula jika tinja bayi tampak hitam pekat karena ini menandakan adanya darah yang telah teroksidasi di saluran cerna bagian atas, dan bisa jadi gejala perdarahan internal.

Penyebab lain dari munculnya darah di feses bayi antara lain:

  • Fisura anus
  • Bayi menelan darah dari ASI yang berdarah (misalnya akibat puting lecet)
  • Mimisan yang tertelan saat menyusu
  • Reaksi alergi terhadap makanan tertentu

Meski dalam banyak kasus tidak berbahaya, darah pada tinja bayi tetap perlu diperhatikan karena bisa juga disebabkan oleh kondisi yang lebih serius seperti:

  • Perdarahan pada saluran pencernaan bagian atas
  • Penyakit radang usus
  • Sumbatan usus, disertai demam dan nyeri perut
  • Infeksi bakteri atau parasit, yang menyebabkan diare dan kesulitan menyusu
  • Enterokolitis nekrotikans infeksi usus serius yang dapat terjadi pada bayi prematur, dengan gejala perut membengkak dan bayi enggan menyusu

Dikutip dari laman Pafibandungkab.org, ada beberapa kemungkinan penyebab munculnya bercak darah, yang sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan berlebihan. Bisa jadi, si kecil menelan ASI yang tercampur darah dari ibunya atau mengalaminya robekan kecil di anus. Atau mungkin bukan darah sama sekali, tetapi kotoran bayi yang berwarna merah dari makanan yang dikonsumsi, jika ia sudah mulai MPASI.

Kapan harus segera ke dokter?

Jika Anda melihat bercak darah lebih dari sekali, apalagi disertai gejala seperti demam, muntah, atau bayi menjadi sangat rewel dan tidak mau makan, jangan tunda untuk memeriksakannya ke dokter.

Deteksi dini akan sangat membantu dalam penanganan kondisi serius yang mungkin terjadi.

Intinya, tidak semua darah di popok bayi merupakan pertanda bahaya.

Namun, pemantauan dan perhatian ekstra dari orang tua sangat diperlukan untuk memastikan kondisi si kecil tetap sehat dan aman.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |