Pewarta Network
Rabu, Februari 19, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2025). (Dok. ANTARA). |
PEWARTA.CO.ID - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menyarankan agar tagar #KaburAjaDulu yang marak di media sosial diubah menjadi #MerantauAjaDulu. Hal ini diutarakan Sara, sapaan akrabnya, dalam pernyataan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2025).
"Kita perlu diubah dari #KaburAjaDulu menjadi ya #MerantauAjaDulu," ucapnya.
Sara menjelaskan bahwa para wakil rakyat di DPR RI tidak pernah melarang anak muda untuk menuntut ilmu di luar negeri. Bahkan, ia menyebut dirinya juga pernah belajar di luar negeri.
"Wakil-wakil rakyat yang ada di DPR ini tidak menolak atau bahkan kami tidak menghambat untuk anak-anak muda bisa keluar negeri. Saya pun juga belajar di luar negeri waktu itu," kata keponakan Presiden RI Prabowo Subianto itu.
Menurut Sara, menempuh studi atau bekerja di luar negeri sejalan dengan budaya merantau yang telah lama dikenal masyarakat Indonesia. Merantau merupakan upaya mengembangkan diri dan mencari peluang baru, baik dalam hal ilmu maupun pendapatan.
"Sebenarnya kami banyak yang mendukung kalau, misalkan, ada banyak anak muda yang mau mencari kesempatan untuk mengembangkan talenta, mencari ilmu, mendapatkan juga pendapatan di luar negeri. Enggak masalah, kalau, misalkan, itu kan sama saja kita punya budaya merantau, gitu ya," ujarnya.
Namun, ia menekankan pentingnya kembali ke tanah air setelah menyelesaikan studi atau pengalaman kerja di luar negeri. Dengan begitu, ilmu dan keterampilan yang diperoleh dapat digunakan untuk membangun bangsa.
"Enggak masalah selama kita bisa mendapatkan ilmu dan berkontribusi pada saat nanti pulang lagi ke bangsa dan negara," imbuhnya.
Sara menyayangkan munculnya tagar #KaburAjaDulu di media sosial, yang dianggap mendorong anak muda untuk meninggalkan tanah air tanpa niat untuk kembali atau berkontribusi.
"Walaupun tentunya sangat disayangkan ada pihak-pihak masyarakat yang mendorong untuk anak-anak muda Indonesia maupun juga masyarakat Indonesia untuk bisa ke luar negeri dengan #KaburAjaDulu," tuturnya.
Dengan perubahan narasi ini, Sara berharap semangat merantau dapat dimaknai sebagai proses pengembangan diri dan pengabdian yang pada akhirnya membawa manfaat besar bagi bangsa dan negara.