Hammad Hendra
Minggu, 9 Februari 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Dampak buruk kebiasaan menonton secara maraton bagi kesehatan. Ilustrasi (Dok. Foto/net) |
PEWARTA.CO.ID – Kebiasaan menonton film atau serial secara maraton hingga lupa waktu bisa berdampak negatif bagi kesehatan.
Hal ini diungkapkan oleh Dr. Rajiv Mehta, Wakil Pemimpin Bagian Psikiatri di Rumah Sakit Sir Ganga Ram, India.
Dalam wawancara yang dikutip dari Hindustan Times, Kamis (6/2/2025), Dr. Mehta menjelaskan bahwa kemudahan mengakses tayangan melalui platform digital membuat banyak orang sulit berhenti menonton.
Kebiasaan menunda dengan alasan "beberapa menit lagi" atau "satu episode lagi" sering kali menjadi pemicu seseorang untuk terus menonton tanpa batas waktu yang jelas.
Mengapa menonton maraton sulit dihentikan?
Menurut Dr. Mehta, struktur cerita dalam film atau serial sengaja dibuat dengan alur yang menggugah rasa penasaran, sehingga penonton terdorong untuk terus menyaksikan episode berikutnya.
"Tayangan-tayangan dibuat sedemikian rupa sehingga berakhir dengan keadaan yang membuat penasaran dan penonton tidak ingin menunggu lebih lama untuk memecahkan teka-teki itu, terutama ketika episode berikutnya tersedia dengan mudah, yang pada akhirnya mendorong mereka untuk menonton lebih lanjut," ujar Dr. Mehta.
Selain itu, menonton secara maraton juga menyebabkan pelepasan dopamin secara terus-menerus, yang membuat seseorang merasa senang dan semakin terdorong untuk mengulang kebiasaan tersebut.
"Bagi sebagian orang, menonton secara maraton merupakan metode untuk melepaskan diri dari stres, kebosanan, emosi yang tidak diinginkan, atau melupakan masalah.
Terkadang seseorang menonton karena tekanan teman sebaya dan untuk validasi sosial," jelasnya.
Dampak negatif bagi kesehatan
Dr. Mehta menyamakan kebiasaan menonton berlebihan dengan kecanduan jangka pendek, yang dapat mengganggu kehidupan pribadi, sosial, serta pekerjaan.
Kebiasaan ini juga berkontribusi terhadap gaya hidup yang kurang aktif, yang berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
"Dampaknya bergantung pada durasi, frekuensi, dan intensitas menonton secara maraton.
Hal ini dapat berdampak serius pada kesehatan, hubungan, dan pekerjaan," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa begadang akibat menonton maraton dapat mengganggu pola tidur, yang berujung pada kelelahan, gangguan fungsi kognitif, perubahan suasana hati, kecelakaan, dan kinerja yang menurun.
Selain itu, kebiasaan ini juga menyita waktu yang seharusnya digunakan untuk aktivitas sehat seperti berolahraga atau tidur yang cukup.
Hal ini dapat meningkatkan risiko obesitas, nyeri sendi, diabetes, serta penyakit kardiovaskular.
Dampak terhadap kehidupan sosial dan mental
Tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik, menonton berlebihan juga dapat merusak kehidupan sosial seseorang.
Waktu yang terlalu banyak dihabiskan di depan layar dapat menyebabkan seseorang mengabaikan interaksi dengan keluarga dan teman, yang pada akhirnya memicu isolasi sosial serta konflik dalam hubungan personal.
Menurut Dr. Mehta, kebiasaan ini juga dapat berkaitan dengan gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan, yang bisa menjadi penyebab maupun akibat dari kebiasaan menonton secara berlebihan.
"Masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan merupakan penyebab dan akibat dari kebiasaan menonton berlebihan," tambahnya.
Meskipun menonton film atau serial dapat menjadi bentuk hiburan yang menyenangkan, kebiasaan menonton secara maraton sebaiknya dikendalikan agar tidak berdampak negatif pada kesehatan fisik, mental, dan sosial.
Mengatur durasi menonton, beristirahat yang cukup, serta tetap aktif secara fisik adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.