Prabowo Minta Biaya Haji Dipangkas Lagi: 'Harus Lebih Murah dari Malaysia!'

1 day ago 8

Nimas Taurina

Nimas Taurina

Senin, Mei 05, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

 'Harus Lebih Murah dari Malaysia!'
Ilustrasi - Tawaf ifadah dimulai sejak tengah malam pada hari Nahr yakni tanggal 10 Dzulhijah. Hal ini berdasarkan pendapat Imam Syafi’i dan Imam Ahmad. (Dok. Amr Nabil).

PEWARTA.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto resmi membuka Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (4/5/2025). Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyampaikan komitmennya untuk terus menurunkan biaya perjalanan haji bagi masyarakat Indonesia.

Terminal 2F kini telah diubah menjadi fasilitas khusus untuk melayani keberangkatan dan kepulangan jemaah haji dan umrah. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap kebutuhan logistik ibadah yang semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah jemaah setiap tahunnya. Saat ini, jumlah jemaah asal Indonesia telah mencapai 2,2 juta orang, menjadikan Indonesia sebagai negara pengirim jemaah haji dan umrah terbesar di dunia.

Presiden menegaskan bahwa keberadaan terminal ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan pelayanan. Ia mengapresiasi berbagai pihak yang terlibat dalam proses revitalisasi terminal tersebut.

“Saya menyambut baik dan menyatakan apresiasi setinggi-tingginya atas revitalisasi Terminal 2F ini. Terima kasih kepada Menteri BUMN, InJourney Airports, PT Angkasa Pura Indonesia, Kementerian Perhubungan, dan semua pihak yang telah terlibat,” ucap Prabowo, Minggu (4/5/2025).

Meskipun pemerintah telah memangkas biaya perjalanan haji hingga Rp4 juta per jemaah pada musim haji tahun ini, Prabowo menilai upaya itu belum maksimal. Dalam pidatonya, ia menekankan bahwa biaya tersebut harus bisa ditekan lebih rendah lagi, bahkan dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia.

“Rp 4 juta itu saya minta kurangin lagi, saya kurang puas,” ujarnya, disambut tepuk tangan. “Harus lebih murah dari Malaysia.”

Pernyataan tersebut mendapat tanggapan positif dari audiens dan menjadi sinyal kuat bahwa efisiensi dalam penyelenggaraan haji akan terus menjadi prioritas pemerintah.

Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya efisiensi menyeluruh dalam proses pelaksanaan haji. Pemerintah akan meninjau ulang berbagai aspek seperti biaya logistik, penginapan, transportasi, hingga sistem manajemen yang digunakan dalam operasional haji.

Langkah-langkah efisiensi ini bertujuan agar beban biaya yang ditanggung oleh jemaah bisa ditekan, tanpa mengurangi kualitas pelayanan dan kenyamanan selama menjalankan ibadah.

Tak hanya berhenti pada seruan, Prabowo langsung meminta kesiapan dari Badan Penyelenggara Haji (BPH) untuk mengimplementasikan target pengurangan biaya ini. Jawaban dari Kepala BPH pun disampaikan dengan penuh keyakinan.

“Siap, insyaAllah, Pak,” jawab Kepala BPH secara tegas.

Dengan diresmikannya Terminal 2F sebagai terminal khusus jemaah haji dan umrah, pemerintah menaruh harapan besar bahwa pelayanan akan semakin terintegrasi, aman, dan nyaman. Terminal ini akan mampu melayani hingga 12 ribu jemaah per hari saat musim puncak, sebuah angka yang mencerminkan kebutuhan fasilitas skala besar yang efisien dan profesional.

Terminal ini juga menjadi simbol dari keseriusan pemerintah dalam membenahi seluruh proses perjalanan ibadah haji dan umrah, dari awal keberangkatan hingga kembali ke tanah air.

Komitmen Prabowo untuk terus menurunkan biaya haji tidak hanya sekadar janji, tetapi sudah diiringi dengan langkah konkret seperti peresmian terminal khusus, evaluasi sistem penyelenggaraan, dan keterlibatan langsung instansi terkait.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |