Hikmah dari Larangan Bertengkar dalam Islam: Pelajaran dari Hadits tentang Malam Lailatul Qadar

2 months ago 70

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Senin, Maret 03, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

 Pelajaran dari Hadits tentang Malam Lailatul Qadar
Ilustrasi. (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID - Dalam ajaran Islam, menjaga hubungan baik antar sesama muslim adalah perkara yang sangat ditekankan.

Salah satu bentuk perbuatan yang dilarang dan memiliki dampak besar adalah pertengkaran.

Larangan ini disampaikan melalui berbagai hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, termasuk dalam riwayat tentang Malam Lailatul Qadar.

Makna Hadits tentang malam Lailatul Qadar

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidina Ubadah bin Shamit Radhiyallahu 'anhu, diceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam keluar dari kamar beliau untuk memberitahukan umat tentang penentuan malam Lailatul Qadar.

Namun, saat itu terjadi pertengkaran antara dua orang muslim, sehingga pengetahuan tentang malam tersebut diangkat oleh Allah Subhaanahu wata'ala.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Aku keluar untuk memberitahu kalian tentang malam Lailatul Qadar, tetapi fulan dan fulan bertengkar, maka dicabutlah pengetahuan tentang penentuan malam Lailatul Qadar itu. Tetapi barangkali hal itu lebih baik bagi kalian. Hendaknya kalian mencarinya pada malam ke-9, ke-7, dan ke-5." (H.R. Bukhari, dari Kitab Misykat)

Hadits ini memberikan pelajaran bahwa pertengkaran memiliki dampak buruk hingga menghalangi umat dari keberkahan yang besar.

Dampak buruk pertengkaran dalam Islam

Pertengkaran bukan hanya menyebabkan hilangnya pengetahuan tentang malam yang penuh kemuliaan, tetapi juga menjadi penghalang keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda:

"Maukah aku tunjukkan kepadamu suatu amalan yang lebih baik daripada shalat, puasa, dan sedekah?"

Para sahabat menjawab, "Tentu, ya Rasulullah."

Beliau bersabda, "Perbaikilah hubungan di antara kalian. Jauhilah pertengkaran, karena sesungguhnya pertengkaran akan mencukur amalan-amalan agama seperti pisau cukur mencukur bersih rambut."

(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Hadits ini menegaskan bahwa perselisihan dapat menghapus pahala amalan yang telah dilakukan, seolah-olah amalan tersebut tidak ada nilainya.

Dampak pertengkaran terhadap ibadah

Pertengkaran juga menjadi sebab tertundanya pengampunan dosa.

Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Semua amalan manusia akan dilaporkan kepada Allah Subhaanahu wata'ala setiap hari Senin dan Kamis, dan Allah akan mengampuni semua hamba-Nya, kecuali dua orang yang saling bermusuhan. Allah berfirman: 'Tangguhkanlah ampunan untuk keduanya hingga mereka berdamai.'”

(HR. Muslim)

Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga hubungan baik antar sesama muslim agar mendapatkan rahmat dan ampunan Allah.

Pemutusan hubungan yang dibolehkan

Meskipun Islam sangat melarang pertengkaran, ada pengecualian dalam situasi tertentu.

Jika pemutusan hubungan dilakukan karena alasan menjaga agama atau menghindari pengaruh buruk dari kefasikan seseorang, maka hal itu diperbolehkan.

Contoh nyata dari hal ini adalah kisah Sayyidina Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhuma. Suatu ketika, beliau meriwayatkan hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, namun anaknya mengucapkan kata-kata yang seolah-olah menentang sabda Nabi.

Sejak saat itu, Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhuma tidak berbicara dengan anaknya hingga akhir hayatnya.

Pertengkaran adalah perbuatan yang tidak hanya merusak hubungan sosial, tetapi juga menghalangi keberkahan dan ampunan dari Allah Subhaanahu wata'ala.

Umat Islam hendaknya menjauhi perselisihan, terutama yang disebabkan oleh urusan duniawi.

Sebaliknya, memperbaiki hubungan dan saling memaafkan adalah amalan yang sangat dianjurkan.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Barangsiapa memutuskan hubungan dengan saudara muslimnya lebih dari tiga hari, lalu mati dalam keadaan demikian, maka ia langsung masuk ke neraka."

(HR. Abu Dawud)

Dalam kehidupan sehari-hari, menjaga ukhuwah islamiyah adalah kunci untuk meraih keberkahan dan rahmat Allah.

Semoga kita semua terhindar dari sifat saling bermusuhan dan diberikan kekuatan untuk mempererat persaudaraan di jalan Allah Subhaanahu wata'ala.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |